Fadli Zon membawa bunga di makam Karl Marx. (sumber: Twitter)
Menurutnya, tanpa sadar Fadli justru sedang "menembak dirinya sendiri" ketika membuat pernyataan demikian.
"Mengapa? Sebab Fadli Zon lah yang justru mengidentikkan dirinya dengan Komunisme Karl Marx," kata Juru Bicara Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Jumat (27/6).
Sebab, lanjutnya, dirinya sudah melihat foto diduga Fadli Zon sedang berziarah ke makam Karl Marx. Di foto yang kini beredar di media sosial itu, Fadli yang tampak masih muda memegang sebuah kembang.
Bagi Hasto, hal itu bisa dipersepsikan masyarakat sebagai petunjuk spiritualitas Fadli bahwa dirinya adalah yang sebenarnya pengagum komunis.
"Karena itulah sebaiknya Fadli Zon menghilangkan tuduhan buta terhadap Jokowi. Dengan ke makam Karl Marx, kita tahu sebenarnya, siapa yang menjadi pengagum komunis," ujarnya.
Hasto melanjutkan Fadli Zon harus paham bahwa Jokowi itu pemimpin yang berkarakter Indonesia. Ide Revolusi Mental yang diusungnya juga berdasar Pancasila dan kepribadian Indonesia.
Tak heran dalam kebijakan serta visi misi yang diusungnya pun lebih berpihak pada petani, guru, dan pedagang pasar yang kesemuanya adalah pelaksanaan sila kemanusiaan dan keadilan.
"Karakter Pak Jokowi yang saleh dan merakyat adalah cermin pemahaman Ketuhanan Yang Maha Esa dan kemanusiaan," kata Hasto.
"Diterimanya Pak Jokowi oleh seluruh lapisan masyarakat adalah cermin semangat persatuan Indonesia. Sedangkan kemampuannya menyelesaikan masalah dengan cara berdialog dan menghormati rakyat kecil adalah cermin musyawarah mufakat."
Karena itulah, kata dia, revolusi mental adalah gagasan original Jokowi yang menyatu dengan apa yang dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini.
Lebih-lebih, dengan melihat merosotnya disiplin nasional, penyakit korupsi di seluruh lapisan, kemiskinan keteladanan dari elite dan melunturnya kebanggaan sebagai bangsa. Kesemuanya memerlukan revolusi mental yang akan memperbaiki Indonesia dimulai dari sumber daya manusianya.
"Pak Jokowi meyakini bahwa dengan revolusi mental, Indonesia bisa melesat jauh meninggalkan Singapura dan Malaysia. Dengan revolusi mental kita tidak akan lagi dilecehkan sebagai bangsa," kata Hasto.
"Sebab yang didorong adalah karakter, kepribadian, produktivitas dan daya saing. Memang gagasan tersebut merupakan bagian dari nation and character building."
Sebelumnya, melalui akun Twitter-nya, Fadli mengkritik ide Revolusi Mental Jokowi, yang dinilai berawal dari paham komunis.
"Indonesia tak ada hub dg NAZI, yg ada dg komunis. Nah 'Revolusi Mental' punya akar kuat tradisi paham komunis," tulis Fadli.
Menurut Fadli, Bapak Komunis Karl Marx menggunakan istilah Revolusi Mental pada tahun 1869 dalam karyanya "Eighteenth Brumaire of Louis Bonapartem".
Selain itu, lanjutnya, Revolusi Mental juga jadi tujuan "May Four Enlightenment Movement" di China 1919 yang diprakarsai Chen Duxui, pendiri Partai Komunis China.
Penulis: Markus Junianto Sihaloho/FEB (http://www.beritasatu.com/nasional/193073-fadli-zon-ziarah-ke-makam-karl-marx-tapi-tuding-jokowi-komunis.html)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !