Polisi Sita Beha dan Celana Dalam Artis AA

INFO BOS - Polisi Sita Beha dan Celana Dalam Artis AA. Polres Jakarta Selatan ternyata menyita bra dan celana dalam milik Artis AA sebagai barang bukti hasil pengungkapan kasus prostitusi kelas atas. Prostitusi kelas atas ini melibatkan lebih 200 Pekerja Seks Komersil (PSK) dengan tarif Rp 80 hingga Rp 200 juta untuk sekali kencan atau short time.

Net

Amel Alvi yang diduga sebagai AA

Barang bukti tersebut di antaranya tas tangan warna hitam, celana dalam, kutang atau bra milik seorang PSK berinisial AA dan telepon genggam milik mucikari berinisial RA. Kapolres Jaksel, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat dan Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Audie Latuheru merilis tersangka mucikari berinisial RA dan barang bukti di Mapolres Jaksel, Jakarta, Sabtu (9/5/2015) petang. "Ini celana dalam," kata Audie saat menunjukan barang bukti telah terbungkus plastik transparan dan berlabel kertas registrasi dikutip dari tribunnews.com. Barang-barang tersebut disita dari hasil penangkapan terhadap PSK berinisial AA dan mucikari berinisial RA di hotel bintang lima di Jakarta Selatan pada Jumat (9/5/2015) malam.

Celana dalam dan bra milik Artis AA, diduga PSK papan atas.

Menurut Audie, kasus ini terungkap setelah pihaknya melakukan penyelidikan dan penyamaran sebagai calon pelanggan. Artis AA itu tidak berkutik karena calon pelanggannya yang datang di kamar hotel kali ini adalah petugas reserse. Selanjutnya, ia dibawa ke Mapolres Jaksel.

Kapolrestro Jakarta Selatan, Kombes Wahyu Hadiningrat, menjelaskan, kronologis awal penangkapan saat ada pesan berantai yang beredar di kalangan tertentu. Kemudian polisi menyelidiki dan dapatlah sang mucikari bernama RA. "Jadi kami hubungi nomor terkait, dan terhubung ke RA. Lewat RA inilah yang menyalurkan beberapa wanita ke pelanggan," kata Wahyu di Mapolres Jakarta Selatan.

Kemudian RA ini menawarkan anak asuhnya kepada pemesan dengan syarat bertemu di sebuah tempat elite untuk melakukan pembayaran uang muka (down payment, DP) 30 persen dari harga Rp 80 juta untuk short time (3 jam). "Pertemuan pertama untuk bayar uang muka 30 persen. Pertemuan kedua pelunasan dan 'main'. Ini cukup sulit karena memang mesti menyakinkan si mucikari dan akhirnya bertemu di tempat elit untuk transaksi," kata Wahyu. Kemudian pada hari-H, pelanggan mesti melunasi pembayaran kepada sang germo. "Jadi kami melakukan undercover, saat AA (PSK) sudah di kamar dan mulai membuka baju. Kami langsung sergap, dan kami bawa ke Polres Jaksel," katanya.

Wahyu menjelaskan barang bukti yang diamankan dari sebuah hotel bintang 5 di Jakarta Selatan berupa handphone blackberry Z10 warna putih serta bra dan celana dalam warna hitam.

Sumber : tribunnews.com