Foto: Bola.Net |
Bayern memiliki perjuangan yang berat setelah kalah leg pertama 3-0 di Camp Nou berkat gol Messi di menit-menit akhir dan gol injury time Neymar. Meskipun Bayern mencetak gol cepat di Munich, dua gol Neymar pada babak pertama pada malam tadi terbukti terlalu banyak untuk mereka untuk bisa dibalikkan.
Namun, benih-benih sepakbola terbaik Eropa itu sebenarnya sudah ditaburkan sejak 1990-an. Djohan Cryuff mengambil rumus sepakbola total klub Belanda Ajax dan memodernisasinya, memenangkan klub mahkota Eropa pertama pada tahun 1991 di Wembley.
Sergi Barjuan adalah anggota dari juara Piala Eropa yang menang saat itu, mengalahkan PSG 1-0 di Rotterdam, yang juga berisi pelatih Barca dan pelatih Bayern saat ini.
Barjuan berbicara soal Barcelonismo, filsafat klub dalam sebuah wawancara TV baru-baru ini.
Filosofi ini didasarkan pada rasa hormat dan aspek-aspek politik dan budaya mengenai identitas Catalan. “Ketika seorang pemain tiba di La Masia ia diajarkan nilai-nilai untuk menghormati manusia, lawan, wasit dan pelatih.” Ini adalah apa yang membuat Barca berbeda dibandingkan klub besar lainnya.
Baik Pep Guardiola maupun Luis Enrique mengembangkan cara berpikir taktis di bawah pelatih Inggris Bobby Robson, dan begitu pula seluruh tim. Begitu banyak sisa anggota pemain dari era itu sehingga sampai sekarang ada empat pemain dari tahun 1997 yang menangani pembinaan tim di perempat final Liga Champions.
Barjuan juga berbicara tentang kemajuan Barca. “Tim memenangkan banyak piala ddengan sepak bola indah di bawah Pep tapi Enrique telah menghasilkan lebih cara bermain sepakbola mengalir” yang, jika benar, membuat raksasa Catalan itu menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan.
Barca memiliki kesempatan lain untuk menambah empat gelar Liga Championsnya. Mereka telah memenangkan tiga kali dalam 10 tahun terakhir, mengalahkan lawan dari Inggris setiap kali, dan kini menjadi favorit terbesar untuk menambahkan trofi tersebut, terutama dengan kekuatan dari tri penyerang Messi, Neymar dan Suarez yang tengah panas-panasnya dan mencetak gol sekedar untuk bersenang-senang.
Hasil Liga Champions 2015: Bayern Munchen vs Barcelona Skor Akhir 3-2, Semifinal Leg Kedua, Rabu 13 Mei 2015
Hasil Bayern Munchen vs Barcelona: Jadwal Liga Champions 2015 Leg kedua babak semifinal yang digelar Rabu dinihari 13 Mei 2015 usai dengan skor akhir 3-2 (agregat 3-5). Bayern Munchen dengan ini tersingkir dan Barcelona melaju ke final Liga Champions.
Hasil Liga Champions leg kedua semifinal Liga Champions Bayern Munchen vs Barcelona akhirnya usai dengan skor 3-2. Kemenangan itu gaga membawa Bayern ke final karena skor agregat 3-5. Barcelona pergi ke final Berlin. Laga diwarnai lima gol sekaligus. Skor di babak pertama berakhir dengan 1-2.
Babak pertama Bayern Munchen vs Barcelona
GOOOL! Belum apa-apa menit ke-7 Mehdi Benatia sudah membuat suporter tuan rumah bersorak setelah tandukan rendahnya membuat kiper Barcelona Marc-Andre ter Stegen tak berdaya menjangkaunya di sisi kiri gawang.
Gol itu membuat skor agregat menjadi 1-3. Butuh setidaknya selisih tiga gol lagi untuk meloloskan tim Bavaria ini ke final Liga Champions dengan 83 menit tersisa.
Sebelum gol itu terjadi sudah ada setidaknya dua serangan berbahaya dilakukan oleh tim tuan rumah dengan satu tembakan keras dan satu umpan ke depan gawang namun gagal berbuahkan gol. Sementara Barca memperoleh satu kesempatan di menit 5 melalui Ivan Rakitic di depan gawang Manuel Neuer tapi tidak berujung apa-apa.
Menit ke-12 Robert Lewandowski membuat gerakan berbahaya dengan satu usaha mencuri bola di daerah pertahanan Barcelona. Setelah terjadinya gol tadi Bayern kelihatan makin berbahaya dan bersemangat, sementara tim Blaugrana kelihatan sedikit gugup.
GOOOL! Menit 14, satu usaha serangan dari tim tamu membalas skor menjadi 1-1. Berawal dari umpan Lionel Messi di tengah yang ditujukan kepada Luis Suarez. Ia membawanya mendekati gawang. Sangat berbahaya dan mengumpannya sesaat sebelum diraih Neuer. Neymar menembak. 1-1!
Seluruh pemain Bayern mengacungkan tangan, memprotes gerakan Suarez yang terlalu cepat. Apakah itu offside? Bukannya sibuk mengawal Suarez, Mehdi Benatia malah sibuk mempengaruhi wasit bahwa Suarez berdiri offside.
Dengan skor 1-1 maka agregat berubah 1-4 dan satu gol tandang Barca ini menyebabkan Bayern setidaknya kini mesti punya empat gol lagi.
Setelah gol penyama kedudukan ini permainan sedikit melambat. Dominasi bola masih berada di tangan Bayern.
NYARIIIS! Menit ke-25 Thomas Mueller berhasil memberi satu umpan terobosan kepada Lewandowski di dalam kotak penalti. Sayang sekali tendangannya terlalu lemah dan masih bisa diselamatkan oleh kiper ter Stegen.
Menit ke-28 sekali lagi Mueller membahayakan gawang Barcelona. Namun masih belum berujung pada gol sejauh ini.
GOOOL! Dalam waktu cepat Barcelona membalas dengan satu serangan, Neymar menembak dari sisi kiri, lagi-lagi hasil umpan Luis Suarez. Skor berubah menjadi 1-2 untuk keunggulan Barcelona. Agregat 1-5!
Setelah itu maish terjadi setidaknya dua serangan dari masing-masing pihak. Namun belum mengubah keadaan.
Menit 39, tampak satu serangan dari Lewandowski ditepis oleh ter Stegen. Tapi bola masih bergulir ke arah gawang. Kiper meloncat menepis bola keluar. Apakah bola sudah melewati garis gawang? Tidak tahu. Teknologi garis gawang tidak digunakan di Liga Champions, hanya semata mengandalkan mata hakim garis.
Tayangan ulang memperlihatkan bola bulat bundar belum sepenuhnya melewati garis gawang. Skor tetap 1-2 untuk Barcelona, agregat 1-5.
Setelah itu giliran Barca menit 42 berbahaya. Satu umpan tumit tidak berhasil disambut dengan baik.
Di akhir babak pertama satu tendangan bebas untuk Bayern disambut tandukan Mehdi Benatia tapi tidak berujung pada gol. Bola masih melebar cukup jauh di sisi kiri gawang ter Stegen.
Dalam waktu empat menit di akhir babak pertama ada dua kartu kuning untuk para pemain Bayern Munchen. Stau untuk Rafinha, satu Thiago Alcantara.
Sampai akhir babak pertama Bayern Munchen vs Barcelona, skor tidak berubah 1-2, agregat 1-5. Makin berat saja tekanan untuk Bayern Munchen.
Babak kedua Bayern Munchen vs Barcelona
Babak kedua dimulai tanpa Luis Suarez. Ia digantikan Pedro Rodriguez. Mengapa? Tidak tahu. Nanti kita lihat alasannya.
Belakangan kita tahu Barca mengganti Suarez, yang memberi dua assist malam itu, karena ia merasa tidak nyaman dengan otot paha kirinya (hamstring).
Baru di menit 48 Bayern memperoleh satu peluang emas di bagian kiri kotak penalti. Tapi bola terlalu cepat. Ter Stegen lebih dulu menghadang bola.
Dibandingkan babak pertama maka laga di periode kedua ini lebih lamban.
Menit 54 Thomas Mueller memperoleh satu peluang, ia menembak langsung namun tidak cukup berbahaya untuk gawang Barcelona.
Setelah itu menit 56 satu serangan oleh tuan rumah hanya melebar di sisi kiri gawang.
GOOOOL! Upaya serangan tuan rumah berujung pada gol menit 59 oleh Lewandowski. Gol ini bermula pada kesalahan pemain belakang Barcelona yang kurang ketat menjaga pemain Polandia itu. Ia menerima bola, mengatur sedikit gerakannya sebelum menembak ke sisi kanan gawang yang kosong. Skor berubah 2-2, agregat 2-5.
Setelah itu Thomas Mueller memiliki kesempatan di menit 66 untuk menembak di tengah kekacauan di dalam kotak penalti. Tembakannya masih melebar ke sisi kanan.
Masih tersisa waktu 25 menit. Meski lebih melambat tapi tuan rumah berusaha menciptakan banyak peluang.
Kapten Philipp Lahm ditarik keluar menit 66, digantikan Sebastian Rode. Ban kapten diserahkan ke Bastian Schweinsteiger.
Menit 70 Ivan Rakitic keluar digantikan Jeremy Mathieu.
Sisa 20 menit. Bisakah Bayern menciptakan 4 gol dalam 20 menit?
Sudah lima-tujuh menit berlalu dalam ketenangan. Kedua tim tidak melancarkan serangan berbahaya. Bola berputar di tengah lapangan.
Setelah itu pada menit 72 Mueller sebenarnya memiliki peluang emas di depan gawang. Bola diumpankan lagi ke Lewandowski namun gagal.
GOOOOL! 3-2! Sesaat setelah itu Mueller menembak langsung dari luar kotak penalti. Hasil umpan tarik Schweinsteiger. Skor agregat 3-5.
Xavi Hernandez masuk menggantikan kapten Andres Iniesta.
Sesaat setelah itu Lewandowski mendapat kibasan kartu kuning karena memprotes wasit soal satu keputusan tendangan gawang dan bukannya sepak pojok seperti yang diinginkannya.
Situasi sudah makin memanas sekarang ini. Bisa terjadi segala sesuatu.
Bayern terus menerus berusaha menyerang. Kali ini satu percobaan tembakan ke gawang terkena kaki Gerard Pique di menit 78. Satu sepak pojok hanya berujung bola keluar oleh tandukan Mehdi Benatia.
Bayern mencatatkan 19 tembakan ke arah gawang, 12 terjadi di babak pertama, tujuh di babak kedua. Sementara Barcelona mungkin setengahnya saja.
Menit 80, sisa 10 menit saja. Diwarnai dengan kartu kuning untuk Xabi Alonso.
Setelah itu satu serangan Bayern cukup berbahaya. Bola umpan ke depan gawang hanya melebar.
Menit 83 satu serangan oleh Lionel Messi dihentikan di tengah jalan oleh Sebastian Rode. Kartu kuning.
Satu bola oleh Lewandowski sedikit di dalam kotak berbahaya hanya melebar di sisi kiri menit 84.
Sekedar rekap, selama 8 menit terakhir sudah ada 4 kartu kuning keluar, masing-masing untuk Lewandowski, Alonso, Rode, dan terakhir Pedro. memperlihatkan suasana pertandingan pada tahap ini.
Pep Guardiola kelihatan menyiapkan dua pemain di pinggir lapangan. Bastian keluar digantikan Javier Martinez, Mueller keluar digantikan Mario Goetze. Ban kapten dipasangkan di lengan Manuel Neuer.
Skor 3-2 dan sisa kira-kira 13 atau 15 menit lagi.
Sampai peluit akhir berbunyi skor tidak berubah 3-2 atau agregat 3-5. Bayern Munchen tersingkir dan Barcelona pergi ke final Liga Champions di Berlin.
Susunan Pemain Bayern Munchen vs Barcelona:
Bayern Munchen: Neuer; Rafinha, Benatia, Boateng, Bernat; Lahm, Schweinsteiger, Xabi Alonso, Thiago; Müller, Lewandowski.
Cadangan: Reina, Dante, Javi Martínez, Pizarro, Götze, Rode, Weiser.
Barcelona: Ter Stegen; Daniel Alves, Piqué, Mascherano, Jordi Alba; Rakitic, Busquets, Iniesta; Messi, Suárez, Neymar.
Cadangan: Bravo, Xavi, Pedro, Rafinha, Bartra, Adriano, Mathieu.
Sumber: Gilabola.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !