"Banyak orang kecewa dengan pertandingan sepak bola yang disajikan di Piala Dunia 2010, di mana seharusnya diadakan perayaan pertandingan para pemain terbaik dunia di Afrika untuk pertama kalinya, tetapi justru tipe permainan bertahan sehingga pertandingan menjadi tidak menarik. Alhasil, rata-rata gol tersebut menghasilkan persentasi gol paling rendah sejak tahun 1990," ucap Cafu.
Cafu memastikan kepada penggemar sepak bola bahwa pertandingan seperti itu tidak akan terulang lagi di Brasil. Sebagai tuan rumah, Brasil akan menularkan bakat mereka kepada peserta lain.
"Setiap orang sangat menikmati permainan sepak bola menyerang dan dunia tidak pernah kekurangan talenta untuk hal itu. Argentina, Belanda, Uruguay, dan Belgia adalah negara-negara pemilik talenta tersebut. Saat seluruh dunia datang ke Brasil, gaya permainan kami yang indah dan cepat akan menginspirasi tim lain untuk menunjukkan gaya menyerang mereka, sehingga memberikan pengalaman yang mendebarkan sekaligus petualangan yang tidak terlupakan," lanjutnya.
Sejak pensiun dari lapangan hijau, Cafu belum memutuskan melanjutkan karier sebagai pelatih. Cafu malah sempat terlibat pemutaran eksklusif film, Castrol Footkhana. Film ini dibintangi oleh Cafu serta duta Castrol dan bintang Internasional, Neymar, yang tergabung dalam tim bersama para juara freestyle dunia, Ken Block.
Diluncurkan pada awal 2014, film ini telah menjadi sensani dunia karena telah disaksikan oleh 15 juta orang penonton di seluruh dunia hingga hari ini, dan film ini paling banyak di-share dari semua sponsor Piala Dunia. Film fenomenal ini dapat disaksikan di Castrol.com/footkhana.
Sumber: Kompas.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !