[FAKTA] e-KTP di RI Kisruh, Di Nigeria Bisa Sekaligus Jadi ATM

INFO BOS - e-KTP di Indonesia sedang kisruh. Proyek senilai Rp 6 triliun ini hasilnya direncanakan akan menjadi basis data untuk semua keperluan, mulai dari kartu jaminan sosial sampai perbankan. Kenyataannya, masih menjadi kartu identitas semata, tak beda jauh dengan KTP jadul. Di Nigeria, e-KTP malah bisa menjadi ATM.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan meluncurkan KTP elektronik nasional yang harus dimiliki oleh warga negara Nigeria pada tahun 2019 agar bisa berpartisipasi pada pemilihan umum. MasterCard menjadi penyedia jasa layanan prabayar elektronik ini dan berharap jutaan warga Nigeria yang tidak memiliki rekening bank sekarang dapat mengakses layanan keuangan.

"Kartu ini tidak hanya berguna untuk menjamin identitas Anda, tetapi juga sebagai informasi dan pembayaran kartu pribadi Anda," kata Presiden Jonathan saat peluncuran kartu di ibukota Nigeria, Abuja, seperti dilansir BBC, Jumat (29/8/2014) lalu.

"Saya berminat dalam proyek ini, terutama karena hal ini meliputi setiap aspek sosial ekonomi bangsa tercinta kita," katanya.

Menurut bank sentral Nigeria, sekitar 30% dari 167 juta penduduk di negara itu memiliki rekening bank, seperti dilaporkan kantor berita Bloomberg.

MasterCard mengatakan memadukan KTP dengan kartu pembayaran untuk mereka yang berusia 16 tahun ke atas adalah langkah signifikan. Kartu identitas baru ini menunjukkan foto pemilik kartu, nama, umur dan nomor kartu identitas serta 10 sidik jari dan pindaian retina mata.

Bila di Indonesia, nilai proyeknya mencapai nyaris Rp 6 triliun, di Nigeria proyek e-KTP ini diperkirakan menelan dana 7 miliar Naira atau sekitar US$ 42,5 juta atau sekitar Rp 518 miliar, merujuk National Identity Management Commission di Nigeria seperti dilansir AFP pada 28 Agustus 2014 lalu. Sedangkan penduduk Nigeria adalah 170 juta.

Rencana pengadaan e-KTP dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Nigeria sudah dilakukan 10 tahun lalu alias tahun 2004. Namun, sama seperti di Indonesia, proyek e-KTP di Nigeria itu tersandung kasus korupsi. Sejumlah analis menyalahkan kegagalan e-KTP dulu itu dikarenakan adanya korupsi, dan mengatakan masalah yang sama dapat menghalangi skema e-ID yang baru. [detik.com]