![]() |
Prof. JE Sahetapy
|
"Saya juga melihat, ketika Presiden SBY lalu salah satu hal gagalnya yaitu penegakkan hukum karena masih banyak ditemukannya diskresi-diskresi oleh para penguasa. Itu dari pusat sampai gubernur, bupati melakukan diskresi negatif yang bersifat pragmatis," ungkap Gayus.
Sementara itu, Guru besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur Prof Dr JE Sahetapy menyatakan ada dua budaya yang harus diterapkan oleh pemerintahan Jokowi untuk memperlancar tujuan konstitusi. Yaitu Budaya malu dan budaya rasa bersalah.
"Ada profesor yang gajinya besar tapi masih korupsi juga. Kedua, budaya rasa bersalah. Bayangkanm mau mengangkat menteri saja harus minta KPK utk menyelidiki. Saya pikir sekarang ini, kalau Pak Jokowi ingin membersihkan jangan menggunakan budaya Solo," tutur Ketua HKN itu. (fastnewsindonesia.com)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah Sesuai Topik. Dimohon Jangan menuliskan URL/Link Apapun di dalam Komentar. Karena akan kami hapus. Gunakan NAME/URL bila ingin Nama anda di arahkan ke Blog/Situs anda. Terimakasih.